Jumat, 09 November 2007

SAMBUTAN PRESIDEN BEM FKM UNHAS 2007-2008


Assalamu Alaikum Wr.Wb

Ketika seragam putih abu-abu ditinggalkan,panggilan maha melekat dalam nama “mahasiswa”. Perubahan status tidak hanya pada nama,tetapi tanggung jawab,peran maupun fungsi. Walapun dihadapakan berbagai problema dan dilema,bukan alasan bagi mahasiwa untuk tidak melakukan apa-apa bagi,masyarakat dan bangsa ini,minimal bagi keluarga dan diri anda sendiri.

Selamat Datang adik-adik mahasiswa baru 2007 didunia baru dan nyata,difakultas eFKaeM (fakultas kebanyakan muslimah:red), dikampus Unhas (universitas hampir swasta;red),dan di Universitas yang menjunjung tinggi “pencitraan”.

Hari ini kalian telah sah menorehkan prasasti sejarah atas nama kalian sendiri. Dengan hadirnya kalian sebagai satu bagian dari ribuan mahasiswa disini yang mencoba mempertaruhkan hidupnya dengan suatu “pilihan”.Pilihan alternatif yang didasari atas kepentingan antara yang Benar dan Salah,antara Hak dan Kewajiban,dan antara nilai-nilai individu atau komunal.

Adanya WinsloW 2007 (Wadah Inisiasi dan Orientasi Mahasiswa Baru) merupakan suatu keharusan dan tanggung jawab kami selaku Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dalam mengawal dan mengantar adik-adik yang tentunya masih kabur dalam menentukan hitam/putihnya pilihan tersebut. Prosesi winslow Bukan hanya Upacara Ritual tanpa nilai dan ataupun aturan normatif saja dalam menyambut dan menjadikan adik-adik sebagai keluarga mahasiswa KM FKM Unhas. Akan tetapi, Idealnya WINSLOW adalah Rahim kedua adik2 ditempa menjadi mahasiswa BAJA (Berani, Jujur dan Amanah) yang menjunjung tinggi nilai-nilai Intelelektual dan Semangat perubahan. Sebagaimana besarnya tuntutan identitas kemasiswaan yang melekat pada diri kita semua akan peran dan fungsinya yakni social control, agent of change,dan moral force.

BacK tO winsLow….Suatu hal tak terbantahkan lagi,bahwa tidak sedikit peran dan ketelibatan mahasiswa yang lahir dari rahim pengkaderan yang sama seperti ini menjadi actor yang paling mobile dan dominan pada setiap kemasan perubahan bangsa ini.Lahirnya Angkatan ’08,28,dan 45 disusul ‘66,’77,’78. & munculnya angkatan baru yaitu angkatan 98 adalah bukti rekaman sejarah dinamika perjuangan kaum muda intelektual negeri ini. Akan tetapi realitas kekinian,..Pasca refomasi ’98..Gerakan mahasiswa seakan-akan mengalami tidur yang teramat panjang,tidak ada gerak dan sesekali berkompromi dengan penguasa,bahkan menjadi anjing penjaga kekuasaan. Moral force tidak lagi menjadi roh bagi setiap pergerakan mahasiswa,khususnya di UNHAS. Almamater Merah yang merupakan symbol keeksitensian dan kebanggaan masyarakat Indoensia Timur,seakan tak punya nyali lagi untuk menampakkan dirinya dalam wujud nyata secara massif meneriakkan keresahan didepan para pembuat kebijakan.

Dengan demikian,Mengakhiri sambutan ini,Ijinkan saya mengajak adik-adik mahasiswa baru untuk kembali memikirkan makna “keberadaan”dan “pembelajaran”.yaitu apakah untuk membebaskan diri dari berbagai belenggu dengan cara lebih terbuka, atau hanya membesarkan diri saja tapi otaknya tertutup.Menjadi mahasiswa itu adalah pilihan tapi menjadi orang yang berubah adalah suatu keniscayan.Buktikan bahwa kita bukan manusia-manusia kerdil yang lahir dari sebuah kesalahan zaman besar di abad kekinian…!!!!!

Pendek kata…Jika saya diharapkan meringkas dalam satu kalimat saja ,satu prinsip yang paling penting yang pernah saya pelajari dalam hubungannya dengan dunia mahasiswa dan pengkaderan secara umum. Maka ringkasan itu adalah “menolak menunduk” atas nama siapapun, kapanpun, dan dimanapun.

Hidup Mahasiswa….Hidup Mahasiswa…Hidup Mahasiswa

Vivat Academia, Vivat Senatores

F i r m a n

Presiden